Saturday, May 27, 2017

Puasa dan sehat, anakku

Alhamdulillah masih di dalam bulan ramadhan, bulan mulia yang penuh keberkahan di dalamnya. Makan sahur terdapat barokah…
Bulan ampunan karena Allah menjanjikan ampunan bagi hambanya….Puasa, Sholat malam, sholat malam qadar, dengan iman dan mengharap ridho Alloh saja akan diampuni dosanya yang lalu 
Banyak sekali nikmat yang telah diberikan Alloh kepada kita, tidak semua manusia bias mencapai bulan ramadhan ini. Wa in ta’uddu nikmattalhi la tuhsuha (2x)
Rasulullah bersabda tentang nikmatani (2 nikmat) dalam hadits Bukhari dari Ibnu abbas ra yang terlupakan oleh manusia …. Nikmat sehat dan waktu luang. (sihhat wal farogh)
Badan kesehatan dunia, WHO pada tahun 1946 mendefinisikan sehat sebagai sehat jasmani, rohani  dan social, bukan hanya bebeas dari penyakit dan kecacatan.
Sehat jasmani dapat di peroleh salah satunya dengan mengatur pola makan kita untuk mencegah terjadinya kegemukan.  Dalam Riset kesehatan dasar yang dirilis tahun 2013, Jumlah penyakit yang terkait dengan kegemukan, (seperti stroke, hipertensi)  jumlahnya semakin meningkat jika dibandingkan dengan yang terjadi pada riset tahun 2010.
Cara mengenali kegemukan menurut WHO dapat dilakukan secara sederhana untuk mengetahui berat badan ideal. Menggunakan rumus indeks massa tubuh (IMT atau BMI –body mass index), yaitu: berat badan kita dibagi dengan kuadrat tinggi badan.  Misalnya berat badan 65 tinggi badan 170 jika dihitung hasilnya 22, maka termasuk kategori bb ideal (normal). Jika hasilnya 25 atau lebih, kita harus berhati-hati kerena termasuk batas kegemukan, apalagi jika lebih dari 30.
Salah satu cara mencegah kegemukan adalah dengan membatasi jumlah makanan yang masuk ke lambung kita. Allah swt telah berpesan kepada manusia untuk membatasi makanan yang masuk, ayat 31 surat al a’raaf…kuluu wasyrobu walatusyrifu….dst
Dalam bidang sehat social juga kita diajarkan oleh raulullah pada bulan puasa ini menghindari bertengkar dengan sesame kita. Jika ada orang menantang-nantang rasulullah mengajarkan menjawab “saya sedang berpuasa…
Rasulullah saw bersabda, ”Man lam yada’ qaulaz zur wal ‘amala bihi falaisa lillahi hajatun fi an yada’a tha’amahu wa syarabahu” (Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata palsu dan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minumannya). (HR. Bukhari).
Meninggalkan lagwu dan rofats. Lagwu merupakan perkataan sia-sia dan tidak berfaedah. Rofats perkataan kotor, porno 
Juga Rasulullah mengajarkan kita dalam salah satu hadits juga bersabda, “Rubba shaimin laisa lahu min shiyamihi illal ju-‘i” (Betapa banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapatkan dari puasanya selain rasa lapar). (HR. Nasa’i dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Riwayat Ahmad, Hakim, dan Baihaki dengan redaksi, “Betapa banyak orang berpuasa namun hasilnya hanya lapar dan dahaga”).