Ikatlah ilmumu dengan tulisan, anakku

Bismillah. Mengubah materi seminar menjadi tulisan. Semoga bermanfaat anakku....

 

Mensyukuri nikmat sehat saat ini

Nikmat sehat dan waktu luang adalah nikmat yang sering terlupakan. Dalam menyikapi kesehatan dilakukan dengan bersyukur yakni memeliharanya dan mencegah dari sakit. Usaha/ ikhtiyar perlu dalam kesehatan. Memakai masker sebagai pencegahan penyakit sebagai contoh. Dengan memakai masker juga menunjukkan usaha kita tidak menularkan penyakit kepada orang lain. Pada saat ini kita tidak mengetahui kondisi kesehatan apakah sedang sakit atau sakit namun tanpa gejala (OTG). Sehingga kita perlu berhati-hati. Berhati-hati supaya tidak melakukan kedholiman kepada orang lain. Ingat definisi orang yang muflish (merugi/ bangkrut/ pailit)hilang pahala amalnya karena tindakan mendholimi orang lain Ada tempat dalam kesehatan terkait usaha dan tawakal. Usaha menunjukkan ikhiyar seseorang seperti contoh yang disampaikan rasulullah yang menyampaikan burung yang berangkat saat pagi dengan perut kosong dan pulang dengan kenyang. Dalam kesehatan misal: mematuhhi protokol kesehatan, mengikuti hasil penelitian ilmiah yang tidak bertentangan dengan agama Islam. Tidak mencela penyakit seperti contoh Rasulullah demam adalah penghapus dosa seperti penghilang (alat kikir) pada besi berkarat. Usaha dalam menjaga kesehatan juga dilakukan dengan cara benar. Hindari hal berbau kesyirikan misal pasang jimat. Hal yang bertentangan juga dengan logika. selain itu, Syirik merupakan kedholiman yang paling besar. ALFATHKBKR

Tidak mencela penyakit

 

doa dijauhkan dari Bala' dan segala macam keburukan

 

Kenalkan Allah sejak dini

            Mengenalkan Allah diusia 5-8 dengan: 7 angka usia yang disebut nabi langsung untuk sholat. Ketika itu anak belum baligh namun sudah tamyis. Tamyis mampu memilah-memilih, kanan-kiri, bahaya-manfaat. Akal sudah mulai. Disaat itulah dikenalkan sholat. Berikutnya usia 7 keatas semakin naik

            Usia 7 ke bawah, usia anak-anak sangat luar biasa dalam meniru. Dikenalkan talaqqi- meniru ucapkan Allah, syahadat, alqur’an diminta menirukan dan dibenarkan. 

    Ketika usia tamyis, dialog masuk. Kenalkan Allah dengan kasih sayang-Nya. Allah Maha baik tunjukkan dalam kehidupan. Praktis: Contoh nasihat ke Abdullah bin Abbas," Kalau minta tolong mintalah ke Allah...." Misal Anak minta barang, minta dia ke Allah agar memberikan rizqi pada orang-tua. 

            Nabi ketika menyampaikan ke sahabat tentang ilmu, alqur'an dicek sampai mana penerapan (akhlaq) para sahabat.

( Catatan saat menyimak pak Budi A. lc)

Pendidikan: ilmu, amal, do'a

        Ilmu didahulukan. Namun harus bismillah... atau bismirobbik….dimulai dengan nama Allah. Seperti semua kebaikan diawali dengan basmalah supaya tidak pincang. Hati juga menunjukkan semua yang terjadi jika Allah izinkan, sehingga  mendidik jangan ada keangkuhan. Angkuh Qarun yang sombong dengan kesuskesannya karena merasa bangga ilmunya.

Diikenalkan dulu tentang Allah sebelum dikenalkan ke yang lain.  Bisa dengan Asmaul-husna. Awali Arrahman-Arrahim. Akar kata sama Rahmat (kasih-sayang). Allah robbul’alamin (rabb seluruh alam-bukan manusia, muslim saja). Nabi diutus sebagai rahmatan lil’alamin (penuh kasih sayang untuk seluruh alam). Utusan-Nya harus kasih sayang. Jujur, Amanah, Senyum, tawadhu’ disenangi seluruh manusia. 

Luqman mendapat hikmah. Kalau ingin berhasil dalam mendidik, Allah memberikan contoh Lukman. Ketika ilmu tidak cukup untuk mendidik, ilmu perlu berubah menjadi hikmah.

Pesan Luqman: Pertama bersyukur kepada Allah. Baru nasihat- nasihat lain lihat surat Lukman. Tema hikmah dan syukur taruh di depan. 

        Alhamdulillah biasa dikatakan ketika mendapat nikmat. Pandemi menguji kita untuk mampukah merasakan kenikmatan dalam hidup? Orang bersyukur hati lapang, nyaman. Manusia karakter keluh kesah, serba salah….kecuali orang yang mendekat agama (sholat, memberi harta untuk orang lain) …..(iilal musholliin). Al-Ma’arij 

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. 

إِلَّا الْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta) 

Manusia sulit mengucapkan hamdalah saat sulit. Padahal pesan Rasulullah,” Alhamdulillah ala kulli hal.”.

Makna Rabb salah satunya TARBIYAH (tumbuh). Pendidikan ambil dari robbul’alamin. Jadilah kalian orang rabbani. Tarbiyatul Aqidah. Contoh pendidikan: nasihat Rasulullah ke Abdullah bin Abbas saat kecil, meminta kepada Allah dst. Aqidah akan menghasilkan akhlaq. Tidak seperti kisah perempuan tidak memberi makan kucing.

Berdo’a. Ada tempat doa agar hasil sesuai yang diharapkan bahkan lebih kuat dari yang kita duga. Allah bisa menciptakan akibat tanpa sebab. misal Zakariya, Maryam. 

3 jenis manusia :1.  yang mendapat nikmat, 2. yang dimurkai, dan ketiga yang sesat. Bedanya: dengan ILMU dan AMAL menurut ibnu Katsir. Yang dimurkai Yahudi (orang berilmu namun tidak mengamalkan ilmunya) Yang sesat yaitu orang yang beramal tidak ada landasan ilmunya. Yang paling tepat yang berilmu dan mengamalkan ilmunya. 

Dengan sejarah kita belajar pola dan keteladanan. Pola berarti sunatullah. Ketika berkata inilah Firaunnya umat ketika Abu Jahal dihadirkan. 

Perlu hadirkan sosok dalam pendidikan. Jika ikuti jalan hidup seseorang ikuti yang sudah meninggal (ibnu Mas’ud)

sumber: catatan menyimak ustadz Budi A