Ilmu didahulukan. Namun harus bismillah... atau bismirobbik….dimulai dengan nama Allah. Seperti semua kebaikan diawali dengan basmalah supaya tidak pincang. Hati juga menunjukkan semua yang terjadi jika Allah izinkan, sehingga mendidik jangan ada keangkuhan. Angkuh Qarun yang sombong dengan kesuskesannya karena merasa bangga ilmunya.
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.
إِلَّا الْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)
Manusia sulit mengucapkan hamdalah saat sulit. Padahal pesan Rasulullah,” Alhamdulillah ala kulli hal.”.
Makna Rabb salah satunya TARBIYAH (tumbuh). Pendidikan ambil dari robbul’alamin. Jadilah kalian orang rabbani. Tarbiyatul Aqidah. Contoh pendidikan: nasihat Rasulullah ke Abdullah bin Abbas saat kecil, meminta kepada Allah dst. Aqidah akan menghasilkan akhlaq. Tidak seperti kisah perempuan tidak memberi makan kucing.
Berdo’a. Ada tempat doa agar hasil sesuai yang diharapkan bahkan lebih kuat dari yang kita duga. Allah bisa menciptakan akibat tanpa sebab. misal Zakariya, Maryam.
3 jenis manusia :1. yang mendapat nikmat, 2. yang dimurkai, dan ketiga yang sesat. Bedanya: dengan ILMU dan AMAL menurut ibnu Katsir. Yang dimurkai Yahudi (orang berilmu namun tidak mengamalkan ilmunya) Yang sesat yaitu orang yang beramal tidak ada landasan ilmunya. Yang paling tepat yang berilmu dan mengamalkan ilmunya.
Dengan sejarah kita belajar pola dan keteladanan. Pola berarti sunatullah. Ketika berkata inilah Firaunnya umat ketika Abu Jahal dihadirkan.
Perlu hadirkan sosok dalam pendidikan. Jika ikuti jalan hidup seseorang ikuti yang sudah meninggal (ibnu Mas’ud)
sumber: catatan menyimak ustadz Budi A
No comments:
Post a Comment